Mencari Solusi Terbaik Penetapan Tarif Taman Nasional Komodo

Mencari Solusi Terbaik Penetapan Tarif Taman Nasional Komodo

News - Pemberlakuan tarif mahal untuk konservasi di 2 destinasi unggulan seperti Candi Borobudur dan Taman Nasional Komodo ditunda karena banyak penolakan. Namun, ada suara lain yang menilai pemerintah tegas dalam menetapkan tarif wisata.

Mereka menilai pemerintah belum melakukan sosialisasi dan kajian mendalam terkait penerapan tarif baru yang membuat arus semakin kuat. Pada akhirnya, kebijakan bolak-balik ini justru membuat dunia pariwisata Indonesia kalah langkah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, dalam 5 bulan ke depan, penundaan penundaan kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo (TN) sebesar Rp. 3.750 juta oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin lalu (8/8/2022), pemerintah akan meningkatkan komunikasi dengan pelaku usaha pariwisata Labuan Bajo dalam upaya mencari solusi terbaik yang menguntungkan berbagai pihak terkait.


“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menugaskan unit kerja ke Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk membuka ruang dialog dengan para pelaku pariwisata di Labuan. Bajo secara berkala hingga Desember 2022 untuk memastikan komunikasi yang lebih baik dan efektif agar masyarakat benar-benar memahami kebijakan yang harus dilakukan berpihak pada kesejahteraan masyarakat," kata Sandiaga.

Dia mengatakan dialog dilakukan pada Kamis, 4 Agustus 2022 dan dalam dialog tersebut, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina hadir secara langsung dengan Deputi Tata Kelola Destinasi, Vinsensius Jemadu untuk mendengarkan, mencatat, dan menampung semua keluhan, saran , dan masukan dari pelaku pariwisata.


“Ruang dialog publik untuk mencari solusi terbaik dan menjaga narasi positif dengan mengutamakan konservasi dan pemulihan ekonomi bersama dalam upaya mensejahterakan masyarakat,” kata Sandiaga.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Manggarai Barat, Paulus Sejauh ini, lanjut Sandiaga, pihaknya sudah mengetahui aktivitas wisata di Labuan Bajo sudah kembali normal.

“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan Keuskupan Ruteng bersama menggelar Festival Golo Koe di Labuan Bajo selama 8-15 Agustus 2022. Festival ini berhasil menumbuhkan pariwisata Labuan Bajo-Flores yang berakar dan tumbuh dalam keunikan dan kekayaan budaya lokal. dan spiritualitas untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif masyarakat sekitar,” pungkas Sandiaga.

Kupang Digital

Blog Kupang Digital - East Nusa Tenggara

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال