Buang Sine Ajukan Laporan Baru, Keterlibatan Pelaku Lain Dalam Kasus Pembunuhan Astri Dan Lael

Buang Sine Ajukan Laporan Baru, Keterlibatan Pelaku Lain Dalam Kasus Pembunuhan Astri Dan Lael

Kupang - Anggota TPFI Buang Sine kembali mengajukan bukti dan keterangan saksi terkait keterlibatan pelaku lain dalam pembunuhan ibu dan anak di Kupang, Astri Manafe dan Lael Maccabbee pada Selasa (19/7).

Bukti dan keterangan tersebut dilampirkan dalam berkas laporan yang diserahkan ke Ditreskrimum Polda NTT.

Ke Polda NTT, Buang Sine didampingi anggota DPRD Kota Kupang, organisasi terbaik untuk Garda Triple X Flobamora Jefta Van Sooai.

Ia mengatakan, laporan tersebut sudah mendapat perhatian Kepala Seksi Operasi Ditreskrimum Polda NTT AKBP Doddy Eko Wijayanto.

Mantan penyidik ​​Polda NTT itu yakin berkas laporan akan ditindaklanjuti penyidik, seperti laporan yang disampaikan TPFI pada Februari 2022.

Saat itu, TPFI menyampaikan laporan terkait dugaan keterlibatan aktor lain dalam kasus pembunuhan Astri dan Lael, selain Randy Badjideh.

“Setelah dokumen laporan informasi ini diterima oleh Pak AKBP Doddy, langkah selanjutnya penyidik ​​dari Direktorat Reserse Kriminal Polda NTT melakukan penyidikan. terhadap pencucian otak RB. Dan tahapan tersebut harus dilakukan,” ujarnya. melalui akun Facebook miliknya di Flobamorata Tabongkar Group, Rabu (20/7).

Buang Sine menjelaskan, dalam laporan yang diserahkan ke polisi, diduga pelaku telah menyiapkan skenario terkait motif dan modus pembunuhan Randy terhadap Astri dan Lael.

Skenario atau yang disebutnya "cuci otak" itu dilakukan beberapa waktu sebelum Randy menyerahkan diri ke Polres NTT pada 2 Desember 2021. Sang "pencuci otak" menyusun skenario di sebuah hotel yang terletak di Liliba, Kota Kupang.

"RB 'dicuci otak' pada pagi hari di sebuah hotel milik ... di Liliba sebelum RB menyerahkan diri," katanya melalui akun Facebook-nya, 14 Juli lalu.

Dia mengatakan pertemuan itu antara beberapa "pencuci otak" atau penulis skenario yang dikenal oleh dua saksi. Seorang dikatakan berdomisili di daerah Sikumana, sedangkan seorang lainnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang berdomisili di Penfui.

"Salah satu saksi yang mengetahui pertemuan Randy dengan Pencuci Otak di sebuah hotel milik ... di Liliba-Penfui, tinggal di Sikumana. Saksi lain yang mengetahui pertemuan RB dengan si pencuci otak di hotel milik ... di Liliba-Penfui adalah seorang PNS yang berbasis di Penfui," jelasnya.

Buang Sine mengaku mengetahui adanya barang bukti berupa foto dan video terkait pencipta skenario dengan seorang saksi.

"Saat pertemuan antara RB dan pencuci otak di hotel milik ... ada foto dan video. Dan sang tukang cuci otak sempat kirim foto dan video ke saksi," katanya, 15 Juli 2022.

Ditambahkannya, penulis skenario rupanya juga ikut membawa Randy ke Mapolres NTT pada 2 Desember 2021. Hal ini diketahui dari keterangan saksi yang mengatakan setelah Randy menyerah, orang tersebut menceritakan kronologi pembunuhan Astri dan lael kepada saksi. Anehnya, kronologisnya sama persis dengan berkas prosedur pemeriksaan (BAP) Randy.

"Setelah RB menyerah, pencuci otak RB menceritakan kepada seseorang kronologi kejadian pembunuhan, ceritanya sama seperti di BAP RB. Padahal RB masih diselidiki oleh penyidik ​​dan tidak ada yang tahu pernyataan RB," kata Buang Sine.

Ia pun optimistis orang di balik skenario tersebut akan segera ditangkap karena dianggap rekayasa kasus pembunuhan Astri dan Lael pada Agustus 2021.

“Pencuci otak RB akan ditangkap dalam waktu dekat ini,” kata Buang Sine.

Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Polda NTT yang telah memperhatikan laporan TPFI. Ia berharap keterlibatan masyarakat sipil oleh TPFI dapat membantu polisi mengungkap kasus pembunuhan di NTT.

“Semoga ini menjadi langkah yang baik dalam menjalin kerjasama antara Polda NTT dengan masyarakat untuk mengungkap kasus pembunuhan gelap lainnya yang terjadi di wilkum Polda NTT,” ujarnya.*

Kupang Digital

Blog Kupang Digital - East Nusa Tenggara

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال